05 Nov 2008 -

Ternyata begini ya rasanya Broken Heart “di kutip dari sebuah perjalanan hidup seseorang mencari cinta yang tak terbalas” .
Pada suatu hari pertemuan singkat di gedung bertingkat sebuah sekolah. Dia tersenyum manis melihat ku (yang lagi broken) dari lantai 2 . Setelah itu aku bertanya pada temen Q, coz waktu itu aku baru pulang dari pelaksanaan PRAKERIN, lalu temen Q bilang nama n kelasnya kepada Q. aku punb juga merasa pernah melihat dan kenal ma dia. Ternyata benar dia dulu satu sekolahan sama aku waktu di SMP. Lalu kenalan lagi deh, Q n temen Q ini pergi ke lantai 2 itu menemui dia. Setelah itu kami bercerita dan sedikit mengigatkan aku ma dia waktu di SMP dulu.
Aku pun masih penasaran ma dia, dan aku pun nekat minta nomer hapenya dia ma temen Q ini. Lalu aku dan dia smzan dulu sembari berkenalan lewat hape. Dia juga pernah ikut organisasi yang sama ma aku, ternyata dia ingat akan kejadian aku sebagai seniornya mengerjainya, karena bertepatan pada hari ulang tahunnya.
Setelah smz2an bahkan sekali2 telpon2an, aku jatuh dan dalam sekejap aku sangat menyukainya, namun aku masih ragu untuk mengatakan yang sebenarnya. Lalu aku bilang lewat smz, namun aku merasa ada secercah harapan bagi ku untuk bias bersamanya. Namun sirna sudah semua harapan itu, setelah dia memilih orang lain. Aku bukan siapa2 bagi dia, jujur aku senang sekali bias deket ma dia. Mungkin karena apa akhirnya aku tau bagaimana kepribadiannya yang sebenernya. Pernah sekali dia bilang tidak, dan aku pun dengan senang dan bahagia mendengarkan perkataannya. Tapi semua itu ternyata perkataan di mulutnya saja. Seakan akan dia itu membuka hatinya untukku, perasaan ku sekarang serba kacau, campur aduk, sehingga akupun lalai dalam menjalankan tugas ku sebagai siswa. Tapi kenapa harus aku yang menerima semua ini, karena aku. Sungguh aku pun sangat kecewa dengan keputusan yang dia ambil. Dari sekian banyak aku kenal dengan sahabat sahabat ku baik laki2 atau perempuan, baru kali ini aku merasakan kecewa yang sangat dalam dalm hidup ku. Sekarang haruskah aku selalu mengharapkannya, dan apakah aku harus membuang semua kenangan ku bersamanya. Banyak orang bilang, bahwa dia tu memanfaatkan aku, kalo penting n buth dia deket ma aku, kalo ga dia jauh, bahkan sampai ga tegur2an.
Kasihan ya orang itu, sungguh teganya wanita seperti itu. Sudah banyak di Bantu, bahkan cowo ini udah mengatakan perasaannya, namun tidak ada rasa simpati dan empatinya sebagtai wanita yng cerdas. Kita berdoa yukz untuk si cowo, semoga dia tegar menghadapi semua cobaan hidup yang di jalaninya
Bersambung…
Pada suatu hari pertemuan singkat di gedung bertingkat sebuah sekolah. Dia tersenyum manis melihat ku (yang lagi broken) dari lantai 2 . Setelah itu aku bertanya pada temen Q, coz waktu itu aku baru pulang dari pelaksanaan PRAKERIN, lalu temen Q bilang nama n kelasnya kepada Q. aku punb juga merasa pernah melihat dan kenal ma dia. Ternyata benar dia dulu satu sekolahan sama aku waktu di SMP. Lalu kenalan lagi deh, Q n temen Q ini pergi ke lantai 2 itu menemui dia. Setelah itu kami bercerita dan sedikit mengigatkan aku ma dia waktu di SMP dulu.
Aku pun masih penasaran ma dia, dan aku pun nekat minta nomer hapenya dia ma temen Q ini. Lalu aku dan dia smzan dulu sembari berkenalan lewat hape. Dia juga pernah ikut organisasi yang sama ma aku, ternyata dia ingat akan kejadian aku sebagai seniornya mengerjainya, karena bertepatan pada hari ulang tahunnya.
Setelah smz2an bahkan sekali2 telpon2an, aku jatuh dan dalam sekejap aku sangat menyukainya, namun aku masih ragu untuk mengatakan yang sebenarnya. Lalu aku bilang lewat smz, namun aku merasa ada secercah harapan bagi ku untuk bias bersamanya. Namun sirna sudah semua harapan itu, setelah dia memilih orang lain. Aku bukan siapa2 bagi dia, jujur aku senang sekali bias deket ma dia. Mungkin karena apa akhirnya aku tau bagaimana kepribadiannya yang sebenernya. Pernah sekali dia bilang tidak, dan aku pun dengan senang dan bahagia mendengarkan perkataannya. Tapi semua itu ternyata perkataan di mulutnya saja. Seakan akan dia itu membuka hatinya untukku, perasaan ku sekarang serba kacau, campur aduk, sehingga akupun lalai dalam menjalankan tugas ku sebagai siswa. Tapi kenapa harus aku yang menerima semua ini, karena aku. Sungguh aku pun sangat kecewa dengan keputusan yang dia ambil. Dari sekian banyak aku kenal dengan sahabat sahabat ku baik laki2 atau perempuan, baru kali ini aku merasakan kecewa yang sangat dalam dalm hidup ku. Sekarang haruskah aku selalu mengharapkannya, dan apakah aku harus membuang semua kenangan ku bersamanya. Banyak orang bilang, bahwa dia tu memanfaatkan aku, kalo penting n buth dia deket ma aku, kalo ga dia jauh, bahkan sampai ga tegur2an.
Kasihan ya orang itu, sungguh teganya wanita seperti itu. Sudah banyak di Bantu, bahkan cowo ini udah mengatakan perasaannya, namun tidak ada rasa simpati dan empatinya sebagtai wanita yng cerdas. Kita berdoa yukz untuk si cowo, semoga dia tegar menghadapi semua cobaan hidup yang di jalaninya
Bersambung…
Posting Komentar