
Hari ini sang mentari bersinar terang menyinari dunia ini, seperti diriku yang selalu ingin menyinari hatimu dengan cintaku. Namun apa daya, cintaku padamu bak pungguk merindukan bulan.
Aku selalu berharap bukit
Namun harapan ku itukini sudah tertutup rapat
Namun ku selalu berharap cinta ku bak gayung bersambut
Bukan bertepuk sebelah tangan
Ku layangkan pandangan ku jauh ke langit cerah
Ku tatap dalam-dalam langit itu dan ku lihat dirimu dalam
Penuh kebimbangan akan cinta
Janganlah engkau hanyut dalam satu cinta yang dapat membuatmu terbuai karnanya
Sesungguhnya satu cinta tersebut tak ubahnya seperti satu titik tinta
Dalam larutan susu yang dapat merubah semua putihnya hati yang engkau miliki
Maka ambillah keputusan yang dapat menambah kejernihan hatimu untuk selamanya sahabat ku
Dibawah pekat malam ku duduk menatapi indahnya senyuman bulan dan bintang yang seakan tersenyum manis pada ku
Tapi hati ku tak sanggup membalas senyuman mereka
Karena hati ku kacau seperti kekacauan antara Palestina dan
Yang melumpuhkan jantung dan mata hati ku sehingga ku tak kuasa lagi untuk memberikan senyuman ku untuk mu
Dimalam yang kelam, ku duduk sendiri di sebuah jendela tak berkaca
Ku tatap ke langit kelam yang di hiasi bulan dan bontang yang berkelipan
Seolah-olah menyapa dan menghiburku secara bergantian
Menghibur dari kesedihan ku karena ku kehilangan dirimu
Ku jatuh kepangkuan orang terdekat ku
Posting Komentar